Friday, April 25, 2025

Breaking News
>> ZipGrade :Hebat!!! Aplikasi Koreksi Lembar Jawaban Cukup 5 Menit.   >> Download GRATIS E-book Jurus Jitu Kuasai IT Menuju Guru Profesional Abad 21  >> Download Buku Gratis Untuk Anak , (RPAIL) Rangkuman Pengetahuan Agama Islam Lengkap  >> IGI: Workshop SAGUSATAL Angkatan 2   >> Group Telegram Yang Wajib Diketahui. Silahkan Share.  >> Workshop Online SAGUSATAL (Satu Guru Satu Buku Digital) Angkatan 1    

Selasa, 21 Juni 2016

Alasan Kenapa Kuliah S2

Seluruh alasan itu tidaklah berdiri sendiri. Artinya, untuk satu orang tertentu bisa saja ikut S2 karena ingin menambah ilmu, naik pangkat sekaligus kalau dapat jodoh, Alhamdulillah. Atau karena belum dapat pekerjaan, ikut S2, dan taunya dapat tawaran pekerjaan begitu masuk kuliah seperti ikut project bersama dosennya, dan lain-lain.


Kenapa kuliah S2? Banyak alasan yang mengemuka. Setidaknya realitas yang ditemui atau dirasakan. Berinteraksi dengan banyak rekan-rekan yang sedang kuliah atau yang sudah menyelesaikan program masternya. Ya, banyak alasan kalau diperhatikan. Kenapa seseorang lanjut kuliah S2. Walau tidak selamanya benar, tapi berikut ini beberapa alasan Kenapa Kuliah S2

1. Berencana jadi dosen
Kenapa kuliah S2? “Ingin jadi Dosen”. Kalau jawaban seperti ini, maka biasanya begitu tamat, langsung melanjutkan studi. Mendaftar ke perguruan tinggi yang diminati, ikut test dan begitu lulus bersegera untuk mendaftar ulang. Lepas itu, kuliah dan biasanya lulus dengan cepat. Umumnya berasal dari mahasiswa yang prestasi akademiknya memang bagus dan punya rencana masa depan untuk mengabdikan diri sebagai guru di perguruan tinggi. Walau mungkin juga nantinya beralih ke dunia professional, lantaran dunia akademik terasa membuatnya terkungkung dalam karya.

2. Mengincar pekerjaan tertentu
Ada juga kuliah S2 lantaran mengincar pekerjaan tertentu yang mensyaratkan kualifikasi s2. Kalau dosen, berarti masuk dalam alasan nomor satu tadi. Tapi yang ini bukan untuk kualifikasi dosen, walau pun juga mensyarakat S2. Tapi ini perkerjaan tertentu. Ada gak ya? He..he. Ada tentunya. Yang sering buka halaman belakang media massa yang berisi peluang karir atau lowongan pekerjaan tentunya lebih tahu.

3. Belum dapat kerja, Ingin menambah ilmu dulu
Nah, kalau ini belum dapat kerja. Jadi ingin kuliah dulu, menambah ilmu pengetahuan. Biasanya begitu tamat, belum punya rencana yang kuat untuk melanjutkan kuliah. Yang ada adalah rencana untuk melamar pekerjaan ke perusahaan-perusahaan bonafit. Setelah dicoba satu dua tiga perusahaan, ternyata tidak satupun yang lewat. Ada panggilan wawancara, tapi pada akhirnya gagal juga. Sehingga jarak tamat dengan masuk kuliah s2 terpaut beberapa masa. Nah, dari pada tidak ada aktifitas yang jelas, sementara orang tua cukup berada, tidak ada salahnya untuk lanjut kuliah dulu. Apalagi tidak enak dengan status pengangguran, tidak ada kerjaan, mending kuliah. Kan di KTP masih bisa “Pekerjaan : Mahasiswa”. Toh kalau ada lowongan yang cocok, kan sambil kuliah bisa juga meng-applynya.


4. Agar cepat naik karirnya, naik pangkat dan sertifikasi
Di negara kita kepangkatan berhubungan erat dengan latar belakang akademik. Di Pegawai Negeri Sipil misalnya, sarjana S1 begitu lulus di terima sebagai pegawai golongan III-a. Kalau S2 atau keprofesian, golongan III.b. Kalau sudah menempuh pendidikan S3, golongan III.c pada awal pengangkatannya. Sebagian yang kuliah S2 juga untuk sertifikasi. Guru misalnya, bisa saja mengikuti  program khusus Kulsami alias Kuliah Sabtu Minggu. Karena pada hari lainnya yang bersangkutan bekerja. Nah, untuk menunjang karir, sertifikasi, pangkat, maka perlu mengikuti pendidikan S2.

5. Cari ilmu plus jodoh, kalau dapat ya Alhamdulillah
Nah, kalau yang ini, benarkah ini salah satu alas annya kenapa S2? Wallahu’alam. Karena pada kenyataannya banyak yang menemukan jodohnya, justru ketika sudah mengikuti kuliah s2. Bahkan tak jarang pasangannya adalah teman satu kuliahannnya. Perhatikanlah beberapanya. Itu nasib mujur namanya. Jodoh dapat, ilmupun dapat. Atau ilmu dapat, jodohpun dapat.

6. Tugas belajar
Kalau alasan karena tugas belajar, biasanya untuk mendukung kinerja dari unit atau instansi, maka yang bersangkutan mesti menempuh pendidikan terlebih dahulu. Bagi tenaga dosen di perguruan tinggi, menjadi suatu keniscayaan untuk senantiasa meningkatkan kapasitas keilmuannya. Begitu juga di beberapa instantasi pemerintah seperti LIPI atau kedinasan.

7. Mumpung ada beasiswa
Banyak beasiswa. Mumpung ada beasiswa, baiknya lanjutkan kuliah dulu. Beasiswa Unggulan (BU) misalnya, yang menurut seorang pengelola beasiswa di ITB, “beasiswa banyak, tapi yang mendaftar sedikit”. Begitu juga kiranya dengan Beasiswa Unggulan. Apalagi sebagian juga khawatir dengan kontrak, siap mengabdi. Yang pada kenyataannya, tidak juga semua yang dapat BU harus menjadi dosen. Toh, rekan-rekan saya ada yang bekerja di beberapa perusahaan asing dan swasta nasional, padahal dulu dapat BU.

8. Tertarik di suatu bidang, dulu merasa jurusannya kurang pas
Merasa salah jurusan, ternyata bisa juga lanjut s2 dengan jurusan yang tidak harus linier. Asalkan pihak perguruan tinggi menerimanya. Biasanya masih satu induk ilmu. Tapi kalaupun tidak satu induk ilmu, kalau kampusnya menerima, apa salahnya.

9. Pokoknya saya ingin S2
Pokoknya saya mau kuliah S2. “Masalah buat lo?”

10. Ada lagi yang lainnya?
Dan lain-lain. Innamal a’malu binniyat. Sesunggunya amalan itu tergantung niat. Wa innama likullimriim ma nawa. Dan seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkannya. Seluruh alas an itu tidaklah berdiri sendiri. Artinya, untuk satu orang tertentu bisa saja ikut S2 karena ingin menambah ilmu, naik pangkat sekaligus kalau dapat jodoh, Alhamdulillah. Atau karena belum dapat pekerjaan, ikut S2, dan taunya dapat tawaran pekerjaan begitu masuk kuliah seperti ikut project bersama dosennya, dan lain-lain. Apapun alasannya, pada prinsipnya kita memang dituntut untuk menuntut ilmu. Tuntut. Bukan dengar tok. Tapi tuntut. Tau tuntut? Tuntut itu aktif, bukan pasif, apalagi menunggu, mendengar saja atau malu bertanya. Kalau ragu, tanyakan saja semuanya, sampai dosennya menyerah. Lalu menjadikan pertanyaanmu sebagai tugas kuliah. “Ya, pertanyaan temanmu tadi agar dicari jawabannya, dan dikumpul minggu depan”. Huuuuu…..Selamat menempuh pendidikan S2.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered by Adhan Chaniago © 2012. All Rights Reserved - Sharing And Growing Together Seo Blogger Templates